BBM Naik, Biar Mobil Makin Irit Perhatikan 4 Hal Ini

Facebook
Twitter
Google+
Pinterest
Ilustrasi

Serang, Liputanbanten.co.id – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) diprediksi bakal mempengaruhi mobilitas harian para pengguna kendaraan. Kondisi tersebut tak lain karena biaya operasional yang saat ini dapat membengkak ketika membeli BBM di SPBU. Untuk itu, pemilik kendaraan harusnya bisa memperhatikan beberapa patokan agar konsumsi bahan bakar mobilnya bisa lebih irit.

Menurut Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi, konsumsi bahan bakar mobil bisa ditentukan dari dua hal, yakni perawatan mesin serta faktor penggunaannya. Ada 3 hal yang harus diperhatikan, yakni:

*BBM Berkualitas

“Mesin kompresi diatas 10:1 bila di isi BBM oktan rendah maka ECU akan menyesuaikan data pengapian. Timing pembakaran mundur dari standar,” ucap Didi dihubungi Kompas.com, Minggu (4/9/2022).

Penggunan bahan bakar berkualitas tinggi ruang bakar mesin bisa bersih. Emisi gas buang juga baik. Pembakaran yang sempurna sangat baik menjaga konsumsi bahan bakar. Didi menjelaskan, campuran udara dan bahan bakar yang seimbang berimbas tenaga mesin maksimal. Sehingga kebutuhan BBM tidak berlebihan. Bahan bakar boros biasanya disebabkan rasio kompresi mesin yang berubah. Bahan bakar yang tidak sesuai kompresi tidak bisa terbakar oleh busi.

*Eco Mode

Mobil produksi sekarang sudah dilengkapi Eco Indikator agar ritme injakan pedal gas termonitor. Injakan pedal gas bila diurut indikator Eco akan menyala. Beda lagi bila di gas secara spontan, lampu indikator akan mati yang menandakan bila konsumsi bahan bakar lebih boros.

Filter bahan bakar, udara, dan oli memiliki tugas berbeda menjaga keseimbangan komponen mesin. Karena itu, pabrikan mobil mengharuskan ketiga komponen itu diganti rutin. “Saling berkaitan satu sama lain, filter udara kotor konsumsi bahan bakar lebih boros. Sama halnya filter bahan bakar, jika tersumbat kotoran bisa naik dan semprotan nozzle injector jadi rendah. Kalau filter oli, sistem pelumasan bisa terganggu,” katanya.

*Isi Bensin Full Tank

Bahan bakar yang sering kosong tangki akan gampang mengalami kondensasi. Hal ini biasanya terjadi pada malam hari. Udara dingin akan masuk dan berubah wujud jadi uap air. Menurut Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Gombel Mohammad Syafruddin, isi bahan bakar penuh bisa membuat celah atau rongga udara tangki bisa tertutup. “Isi BBM setengah atau membiarkan tangki kosong, kondensasi semakin besar,” ucap Syafruddin kepada media belum lama ini.

Uap air yang tinggi bisa mempengaruhi usia pakai komponen utama jalur bahan bakar. Seperti halnya filter bahan bakar, uap air lolos penyaringan tangki akan terhisap naik. “Filter yang menyaring uap air dan kotoran tangki gampang mampet,” kata dia. (Lb/kmps/Red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here