Harga Kedelai Naik, Pengusaha Tahu Tempe Mengeluh

Facebook
Twitter
Google+
Pinterest
Ilustrasi pembuatan Tahu

Lebak, Liputanbanten.co.id – Harga kedelai naik menjadi Rp570 Ribu per 50 kilogram dari sebelumnya hanya diharga Rp 300 ribu. Kenaikan harga tersebut membuat pengusaha tahu mengeluh.”Kami bingung harga kedelai hampir naik dua kali lipat,” kata Soleh, seorang pengusaha tahu di Kabupaten Lebak pada Jumat, 18 Februari 2022.

Dikatakan Soleh, banyak penjual tahu yang mengalami kerugian.”Sebagian besar pengusaha tahu di sini memproduksi tahu goreng, sehingga terpaksa usaha jual rugi bukan jual untung,” kata Soleh.

Menurut dia, kenaikan harga kedelai itu dipastikan pengusaha tahu di Kabupaten Lebak terancam gulung tikar. Para konsumen pastinya keberatan jika harga satuan tahu dinaikkan dengan kemasan sebanyak 10 satuan dijual Rp 10 ribu.

Karena itu, perajin tahu berharap pemerintah segera turun tangan dengan memerintahkan Kementerian Perdagangan untuk memberikan bantuan subsidi kedelai.

Sebab, dulu pernah dilakukan pemerintah dengan memberikan subsidi kepada pengusahatahu tempe.”Kami minta harga kedelai kembali normal sehingga dapat membantu ekonomi masyarakat juga menyerap lapangan pekerjaan,” katanya menjelaskan.

Ia mengatakan, saat ini, pengusaha tahu Kabupaten Lebak akan melakukan aksi mogok penjualan mulai 21-23 Februari 2022.

Aksi mogok tersebut berdasarkan Surat Keputusan Puskopti DKI Jakarta karena sudah tidak tahan lagi kedelai sebagai bahan baku tahu dan tempe yang setiap hari naik.”Kami berharap pemerintah dapat melakukan intervensi dengan memberikan subsidi kedelai, ” katanya menjelaskan.

Begitu juga pengusaha tahu lainnya, Aan mengaku bahwa dirinya merasa terpukul harga kedelai impor melambung tinggi sehingga terpaksa merumahkan karyawannya sebanyak 15 orang, karena tidak mampu membayar upah buruhnya.

Saat ini, mereka pengusaha tahu yang penting bisa bertahan produksi untuk melayani masyarakat.”Kami saat ini hanya dua orang yang bekerja, karena biaya produksi cukup tinggi dibandingkan keuntungan,” katanya

Sementara itu, Ending, seorang pengusaha tempe warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengeluhkan melonjaknya harga kedelai impor sehingga produksi berkurang dan berdampak terhadap pendapatan.”Kami berharap harga kedelai kembali stabil atau dibantu subsidi,” katanya.(Ifn/Ant/Red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here