Arab Saudi Eksekusi Mati Pria yang Dituduh Merencanakan Bom Bunuh Diri

Facebook
Twitter
Google+
Pinterest
Ilustrasi

Serang, Liputanbanten.co.id – Arab Saudi eksekusi mati pria asal Yaman setelah dituduh merencanakan aksi bom bunuh diri. Pria tersebut juga diduga terlibat jaringan isi. Eksekusi mati sendiri dilakupan pada Senin, 27 Desember 2021.

Dikutip dari AFP, kabar tersebut disampaikan langsung oleh Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi. Hukuman mati itu dilaksanakan di Kota Riyadh.

“Mohammed al-Saddam, warga negara Yaman, mencoba menyasar sebuah perkumpulan warga sipil di fasilitas publik, di bawah instruksi dari organisasi teroris Daesh,” ujar Kemendagri Saudi dalam keterangannya.

Daesh merupakan singkatan dari nama ISIS dalam bahasa Arab. Kemendagri mengatakan, pria tersebut sudah menyatakan kesetiaan kepada ISIS dan berencana melakukan serangan bunuh diri dengan menggunakan sabuk eksplosif.

Mereka tidak menjelaskan kapan atau di mana pria asal Yaman ini ditangkap. Pemerintahan Saudi juga belum memberikan keterangan lebih lanjut. Sejak 2014, negara di Teluk Arab ini menjadi target empuk serangan bom dan tembakan oleh ISIS.

Arab Saudi merupakan salah satu negara di dunia dengan angka eksekusi mati tertinggi di dunia. Meskipun pada 2020 jumlahnya menurun drastis akibat moratorium atas eksekusi mati terhadap pelaku pengedaran narkoba.

Tetapi, lembaga HAM Amnesty International mengatakan pada periode Januari–Juli 2021, setidaknya 40 orang dieksekusi. Sedangkan menurut data AFP, sekitar 70 orang telah dieksekusi sepanjang tahun ini.

Pada 2019, sebanyak 184 orang dihukum mati. Menurut Amnesty International, angka tersebut merupakan jumlah hukuman mati tertinggi yang dilakukan oleh suatu negara dalam waktu satu tahun.

Sedangkan pada 2020, Komisi HAM Arab Saudi mencatat sebanyak 27 eksekusi mati. Tahun lalu, Komisi HAM Saudi mengumumkan pemerintahnya menghapus hukuman cambuk. Langkah ini disambut dengan baik oleh aktivis HAM.

Kemudian, pada November 2021, Arab Saudi membebaskan seorang narapidana yang ditahan sejak 2012 silam akibat berpartisipasi dalam protes antipemerintah. Saat ditahan, dia masih di bawah umur.(Ifn/Kmp/Red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here